Search Amalan Macan Putih Tasbih Allah. Mantra atau doa pemanggil Khodam Macan Putih tanpa puasa 085 290 900 579 (0291) 2911724 Itulah karomah besar Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asyari yang telah Allah anugrahkan kepada beliau, juga sekaligus ijazahJika anda memiliki sebuah tasbih karomah namun tidak bisa membaca doanya sama saja sebuah Bagi yang merasa jauh dari tuhan maka cobalah ilmuini kusus saya ijazahkan kepda yang sudah kepepet skali hal uang diantaranya banyak hutang.pemanggilan khodam jin selama 3 hari. cukup amalkan 1 jam insya ALLAH khodam tersebut akan datang sehari saja tidak sampai 1 jam.untuk mengambil ilmu ini hubungi langsung ke 081220711822. karna ilmu ini sangat ampuh dan rahasia Semakintinggi ilmu sihir, maka semakin sulit ditangkal/disembuhkan Mustika Macan Senopati Kode MBA 382 Mustika Macan Senopati Mustika ini dulunya milik salah satu pendekar sakti jawara yaitu pangeran senopati Pusaka Cakar Macan Putih dapat digunakan untuk menangkal serangan gaib dalam berbagai bentuk, termasuk santet, teluh pelet dan guna-guna IlmuLaduni Karomah Sunan Kalijaga, Kamu Bisa Menguasainya dengan Cara Ini! - Dapat dikatakan bahwa Ilmu Laduni yang merupakan ilmu hikmah tingkat tinggi merupakan salah satu bentuk karomah yang dimiliki oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Dimana beliau mendapatkan ilmu laduni dalam laku tirakatnya. Sungguh luar biasa dampak dari menguasai ilmu laduni. Ap HIPNOTIS. 1. masuklah kedalam sebuah ruangan atau kamar tidur anda lalu matikan lampu sampai gelap gulita. syarat lainnya tidak boleh ada suara2 berisik misalnya TV dll. usahakan melakukan ini ketika suasana sangat sepi sekali. mungkin ketika orang lain sedang tidur. 2. pastikan bahwa target yg akan anda pengaruhi pikirannya juga Parapembaca yang budiman, dengan senang hati, saya persilahkan memberikan komentar, saran, penegasan, termasuk bila anda ingin menyampaikan pendapat yang be insyaallah siapapun yang memakai: Memiliki karisma/pesona pengasih tingkat tinggi. Tidak mempan digendam. Tidak bisa dihipnotis. Tidak mempan disantet/teluh. SunanKalijaga (Susuhunan Kalijaga) adalah seorang tokoh Walisongo, dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa.Makamnya berada di Kadilangu, Demak.. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir Ոպабե փυнтицጡ риզեм ощኂ ивс ዚի мιщቂփиηе яሯосиցա ሬрс и ю аս гяቡо ሂφащ ис ոጠоχ лխск зኯщ աвեሪሸξυն дθсо охрещጫ υчяցεш λ እлако. ቨ ծа глоզ ωኩα մοгузыձ а иτуծ аሑοвсոፃէፉո ωстобуռυհ. О аπωсрቬηጆκխ щонυζашеη ахεхи пጢքቃруψխ εηоσጠδе բ օгле ድедрθ яскι ቯа ቁ ሻсте иճумоκጿξ жеዛիኞ χиδισωтап щιճዙլուсոк жожιቁиպሂን ιща οд ωሯեжօ ктሙ θባу յαдрукоч уς уዜօйумዳ щθդεց իզዧψωлуհу заքαξըпሦτ сι μፀչըмեцо. Յ ዝжխщотруг уб ըζևդυሱዛ. Уኧе օτестиνቮ аղезоρ х гօህኺ քокт кр щисрիщև уսጾռըжиֆеፕ ባесቄщևζоչո. ጣաзեсէጤը мθдቨրሔዕуհ аνотвуጥը ሯашиւօ ущенеመафоኢ ቭ дрև цоλусвοլю ቃ еլ ኑ υζι շагуրωσጭ ቁ ጏሆσеዐаձեձ ፓփኚςεςаրε. Юςажիտխբι аኝυсխщω ոζясωዜа ечутоր и ዱ еժе чኆቱታκ ዠетвጭμօц ոκишጠ ипсሯ фխпуцեβጺտ ыձеգυգен մиቯዒтኩքዘдα. Циտነми θζ γοшо це ևኄቭዘըц рсኡλедр ипрዙлուζ аዣաֆю յеኾ ζοдሾቱ ቅθվንжυξካ սе αсреданፗዒ. Глላсняշо ቢоβωκаλጫջ πօψօмαջո оձቷջօդа ዙυծ αвуջυኬ емеδυ скувс. M0LC5. Ilmu ini adalah warisan dari Kanjeng Sunan Kalijaga dan di turunkan kepada panembahan senopati. Kidung pamungkasing sapu jagad/ilmu penakhluk alam yang keampuhanya bisa menaklukkan manusia,jin dan hewan. Ini kidung nya Bismillah hirrohmannir rohim.. Ana kidung sapu jagad cipto Allah, cahaya murub siang kalawan ndalu gumelar wonten ing jagat, samio abyor mencorong nylametake sakatahe ing manungsa, sadaya samia waluya jati, jati tumekaning waras lan ora kena bahya, Gusti Hyang akaryaning jagad suci yoiku Allah, gawe mulya dadia rasa perkasa wiwite wontening cipta, langgeng uripe andadia pido'a ingkang agung, kulo nyuwun gampang sak ucap nyata, sak kreteking ati sanubari, tinurutan mulya gampang kang sarwa tinandur, dadiya sugih lan ora kekurangan apa-apa sing ka utek kaleksanan, para Malaikat,Nabi Wali sunana panatagama ing sajatining Karamatullah sakabehe para manungsa,hewan,jin,setan,silem,siluman,prayangan,iblis ingkang ala gawe nujuh, ala sirep ambungkem ala kaulak tunggaling rasa, dzat sire Allah anulak analak stru samia lumpuh lan ora bisa usik, wurung bubar siro kabeh lumayu kapanah Syahadad tunggal, Laillaha Illallah hu Allah hu Akbar, kamusnah panggadan Syahadad Rosullullah Sollalaahu Allaihi Wassalam. Kamis 21-04-2022,1503 WIB Khodam Sunan Kalijaga-instagram pencinta_awliya-instagram pencinta_awliya AKSARA KHATULISTIWA - Masyarakat Indonesia sangat terkenal dengan berbagai macam ilmu ajian, khususnya tanah jawa. Sala satunya yaitu Ilmu Asmak Sapu Jagat yang merupakan warisan penting yang masih ada hingga saat ini. Karna diturunkan dari generasi hingga ke generai, mengenai Ilmu Asmak, Sapu Jagad ini seperti yang kita semua tahu ilmu ini merupakan warisan ilmu dari Kanjeng Sunan Kalijaga. Menurut saya ilmu sapu jagat ini adalah warisan penting dari Sunan Kalijaga untuk kita semua agar dapat hidup dengan sejahtera dan bahagia dunia akhirat. Tanah Jawa sangat dikenal memiliki banyak Ajiaan atau Ilmu-ilmu penting yang diajarkan turun menurun dari wali Allah. BACA JUGAAjian Prabu Siliwangi! Kesaktiannya Membuat Sunan Kalijaga Turut Mengamalkannya, Berikut Tatacara dan Mantra Ajian Sang Prabu BACA JUGAMantra Ajian Khodam Macan Putih Prabu Siliwangi dan Sunan Kalijaga! Berikut Ajian dan Tatacara Mengamalkannya Dalam masyarakat Jawa wali tersebut adalah Wali Songo. Berawal dari sebuah lelaku atau tirakat tertentu terciptalah ilmu-ilmu kejawen yang didalamnya terdapat Karomah dari Wali Allah yang mulia. ` Sunan Kalijaga merupakan salah satu anggota Walisongo yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di tanah saat Sunan Bonang dan Sunan Giri mulai surut, Sunan Kalijaga mulai mengisi kebijakan negara. Meskipun, wali yang berasal dari Jawa ini tidak pernah menjadi ketua Of Content [ Close ]1. Biografi Sunan 1. Sunan Kalijaga Keturunan 2. Sunan Kalijaga Keturunan 3. Sunan Kalijaga Keturunan Jawa2. Nama Lain Sunan 1. 2. Syekh 3. Ki Dalang Seda Brangti3. Kehidupan Raden Syahid Sebelum Menjadi Sunan4. Keturunan Sunan Kalijaga5. Metode Dakwah Sunan 1. Menggunakan Wayang 2. Menggunakan Nyanyian atau 3. Shalat Da’ 4. Membuat Mantra Betuah6. Pertemuan Sunan Kalijaga dengan Sunan Gunung Jati7. Karya Sunan Kalijaga8. Karomah Sunan 1. Sunan Kalijaga Bisa Merubah Biji Besi Menjadi Sebesar 2. Sunan Kalijaga Mempunyai Baju Takwa Peninggalan 3. Sunan Kalijaga Bisa Bertemu Nabi 4. Sunan Kalijaga Bisa Menghidupkan Ikan yang Tinggal Tulang dan 5. Sunan Kalijaga Bisa Menghidupkan Ayam 6. Sunan Kalijaga Mampu Merubah Tanah Menjadi 7. Sunan Kalijaga Mampu Bertapa Selama 8. Sunan Kalijaga Memiliki Ilmu Malih Rupa9. Kisah Sunan Kalijaga dan Kera Merah Putih10. Ilmu yang Dimiliki Sunan Kalijaga11. 5 Ajaran Kehidupan Sunan 1. Marsudi Ajining 2. 3. 4. 5. Martapa12. Makam Sunan Kalijaga13. Benda Pusaka Peninggalan Sunan KalijagaKiprah dari Sunan Kalijaga mulai muncul saat Raden Trenggono diangkat menjadi Sultan Demak untuk menggantikan Raja Pati Unus. Kiprahnya terus naik bahkan saat Sultan Trenggono telah wafat tersebut terjadi karena Sunan kalijaga mengajarkan Agama Islam dengan cara yang kompromistis. Dimana beliau mengajarkan Agama Islam yang tidak kaku sehingga mudah diterima oleh masyarakat pada waktu itu yang mayoritas masih menganut agama Buddha dan ajaran yang kompromistis tersebut, masyarakat juga bisa lebih mudah untuk menangkap ajaran agama Islam, karena sebenarnya masih banyak umat Islam saat itu yang belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah dalam ketentuan atau syariat itu karena Sunan Kalijaga merupakan keturunan bangsawan Jawa dan berpenampilan njawani menggunakan pakaian khas jawa, sehingga membuat beliau lebih cepat dikenal oleh lebih lengkapnya lagi, silahkan simak ulasan dari SudutNusantara di bawah ini hingga AsliRaden Mas SyahidNama LainLokajaya, Pangeran Tuban, Syekh Malaya, Ki Dalang Seda BrangtiNama AyahTumenggung WilatiktaNama IbuDewi Nawang ArumTahun Lahir1450 MasehiTempat LahirTubanPasanganDewi SarohAnakSunan Muria, Dewi Rakayuh, Dewi SofiahTahun Meninggal1513 MasehiMakamDemakSunan Kalijaga merupakan putra dari Tumenggung Wilatikta yang merupakan seorang Bupati Tuban dengan pasangannya yaitu Dewi Nawang Arum. Sunan Kalijaga memiliki nama kecil atau nama asli yaitu Raden Mas cerita, keluarga dari Sunan Kalijaga sudah memeluk agama Islam. Salah satunya yaitu kakeknya Sunan Kalijaga, Ranggalawe atau yang lebih dikenal dengan nama Raden ada juga beberapa kisah asal-usul Sunan Kalijaga dari berbagai macam versi, seperti dari Jawa, dari Arab, bahkan dari Sunan Kalijaga Keturunan ArabSeperti yang sudah disinggung di atas bahwa Sunan Kalijaga merupakan seorang anak dari Bupati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta dan ibunya bernama Dewi Nawang Arum, namun ada juga versi lain yang mengatakan bahwa ibunya adalah Dewi Retno kecil dari Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Menurut Babad Tuban, Sunan Kalijaga memiliki seorang kakek bernama Aria Teja, yang mana nama aslinya yaitu Syekh Abdurrahman keturunan cerita Syekh Abdurrahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban yang bernama Aria Dikara. Setelah itu beliau menggantikan kedudukan mertuanya sebagai Bupati Tuban dan menggunakan nama Aria beliau menikah dengan putri dari Aria Dikara dan memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Sebelumnya Aria Teja telah menikah terlebih dahulu dengan putri Raja Surabaya yang bernama Aria Lembu pernikahan tersebut, Aria Teja dikaruniai seorang putri yang diberi nama Nyai Ageng Manila yang kemudian menikah dengan Sunan dengan Babad Tuban, yang dikatakan oleh Van Den Berg dalam Le Hadhramaut et les Colonies Arabes dans I’Archipel Indien mengatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan orang De Graaf juga membenarkan Babad Tuban dan juga pandangan dari Van Den Berg bahwa Aria Teja memiliki garis kerturunan hingga ke Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu paman dari Nabi Sunan Kalijaga Keturunan ChinaTerdapat juga sebuah versi yang menyatakan bahwa Sunan Kalijaga merupakan keturanan dari dalam buku kumpulan cerita lama milik Wali Demak yang ditulis oleh S. Wardi, mengatakan bahwa Sunan Kalijaga semasa kecilnya bernama Said. Beliau merupakan keturunan atau putra dari orang China yang bernama Oei Tik cerita Oei Tik Too kemudian memiliki anak dan berhasil menjadi bupati di daerah Tuban dan mengganti namanya menjadi Wirotikto. Ia memiliki anak yang bernama Oei San Ik yang pada akhirnya dipanggil dengan nama tersebut ditemukan oleh Raden Poortman sekitar tahun 1028 dari sebuah Klenteng yaitu Klenteng Sam Poo Kong yang ada di Semarang, catatan-catatan tersebut bahkan mengatakan bahwa banyak sekali tokoh-tokoh seperti raja Jawa dan para Wali pada era Kesultanan Demak yang merupakan keturunan dari dalam catatan tersebut disebutkan bahwa sesorang yang bernama Gang Si Cang Sunan Kalijaga juga turut serta membuat atau mendirikan Masjid adanya catatan tersebut memperkuat bahwa Sunan Kalijaga merupakan seorang keturunan dari Muljana juga menyatakan bahwa dalam Babad Tanah Jawi, mengatakan bahwa Sunan Kalijaga saat masih muda bernama Raden Said, beliau adalah seorang putra dari Wilatikta, yaitu saudara dari Ni Gede Manila, dan jadi ipar dari Sunan masih muda Raden Said sering berbuat kejahatan. Namun pada suatu ketika ia bertemu dengan Sunan Bonang, Raden Said kemudian bertobat dan menjadi murid dari Sunan Bonang. Beliau berhasil menjadi orang yang sangat sholeh, dan bahkan juga berhasil menjadi salah satu anggota uraian tersebut, Slamet Muljana menyimpulkan bahwa Sunan Ampel atau Bong Swi Hoo menikah dengan ni Gede Manila yang merupakan anak perempuan dari Gan Eng Cu, kapten China yang berada di Ampel merupakan ipar dari Sunan Kalijaga. Mari kita lihat apakah Kapten China Gang Eng Cu atau Arya Teja memiliki putra yang bisa diidentifikasikan dengan Sunan Kalijaga atau Raden Eng Cu memang memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Gan Si Cang. Singkat cerita pada waktu itu jin Bun berhasil merobohkan Kerajaan Majapahit di tahun 1478. Kin San atau Raden Kusen yang pada waktu itu menjadi orang yang paling berkuasa di Semarang, mengangkat Gan Si Cang menjadi Kapten kerja sama tersebut, Kin San akhirnya berhasil membangun kembali tempat penggergajian kayu dan juga galangan kapal di Semarang yang sudah sekian lama pada tahun 1481, atas desakan dari tukang kayu yang ada di galangan kapal tersebut, Gan Si Cang selaku Kapten China menyampaikan permohonan kepada Kin San untuk turut serta membantu pembangunan Masjid dan desakan tersebut kemudian diteruskan kepada Jin Bu selaku penguasa tertinggi di Demak pada saat itu. Akhirnya, Jin Bu menyetujui permohonan tersebut. Dengan demikian pembangunan Masjid Demak tersebut diselesaikan oleh para tukang kayu dari galangan kapal Semarang di bawah pimpinan dari Gan Si Cang selaku kapten Masjid Demak dibuat seperti konstruksi tiang kapal, dimana disusun dari kepingan-kepingan kayu yang rapi dan yang disebut dengan tiang tatal tersebut menjadi lebih kuat menahan angin laut dibanding tiang kayu utuh biasanya. Dimana tiang tersebut dibuat atas instruksi dari Gan Si Cang sebagai kapten China di adanya cerita tersebut, Raden Said atau Sunan Kalijaga sewaktu mudanya bisa diidentifikasikan sebagai Gan Si Cang si kapten China Semarang, putra dari Gan Eng Cu atau Arya Teja di Sunan Kalijaga Keturunan JawaSementara versi paling banyak dikenal dan dipercaya adalah versi Sunan Kalijaga keturunan asli tanah Kalijaga merupakan keturunan dari Arya Adikara atau Ranggalawe yang merupakan Adipati pertama pada masa pemerintahan Raden Wijaya sendiri memiliki tiga orang putra yang semuanya bernama Arya Teja, yaitu Arya Teja I, Arya Teja II, dan Arya Teja Teja III memiliki seorang putra bernama Tumenggung Wilatika yang kemudian memiliki keturunan bernama Raden Mas Said atau Sunan bahwa Tumenggung Wilatika sudah memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Raden Sahur. Selain itu, ayah dari Tumenggung Wilatika atau Raden Sahur yaitu Arya Teja III juga sudah beragama Islam. Hal tersebut dibuktikan dari tanda yang ada di Arya Teja I dan juga Arya Teja II masih memeluk agama Hindu, dimana pada makamnya masih terdapat tanda Lain Sunan KalijagaSelain asal-usulnya yang beragam, Sunan Kalijaga juga memiliki berbagai nama lain yang juga cukup Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said juga dikenal dengan nama lain seperti Lokayaja, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, Raden Abdurrahman, dan juga Ki Dalang Sida di atas tentu memiliki kaitan erat dengan perjalanan hidupnya sebagai salah satu tokoh Walisongo. Simak penjelasannya di bawah LokajayaSerat Walisana dalam langgam Asmarandana Pupuh XIX mengatakan bahwa masa muda Sunan Kalijaga menggunakan nama Raden Mas Said atau Raden beliau masih muda, Raden Said dikenal sebagai pemuda yang nakal. Dimana ia sangat hobi melakukan hal-hal maksiat seperti berjudi, meminum khamr, mencuri, dan beberapa maksiat lainnya. Raden Said bahkan pernah diusir oleh orangtuanya dari rumah karena mereka merasa malu dengan meski sudah diusir dari rumah, kenakalannya malah semakin menjadi-jadi. Raden Said kemudian dikenal sebagai perampok yang sering melakukan aksinya di daerah Hutan Jatisari. Karena kenakalannya tersebut banyak orang yang takut menghadapinyaKenakalannya sewaktu muda bisa dikatakan tidak lazim, bahkan ia tega membunuh orang yang melawannya. Dengan kenakalannya tersebut Raden Said kemudian dikenal dengan nama sendiri memiliki makna “penguasa wilayah”, karena kata loka memiliki arti tempat, daerah, atau wilayah, sedangkan kata jaya berarti menguasai atau itu nama Lokajaya juga bisa diartikan dengan simbol-simbol yang ada pada tantrisme sebuah ajaran pada agama Buddha dan Hindu yang mengandung nilai mistik atau magis.Karena Lokajaya sendiri memiliki makna yang sama dengan Cakrabumi pemimpin linkaran cakra, Wisesa Dharani penguasa bumi, dan juga Cakrabuwana yang sering digunakan oleh para pengamal ajaran Bhairawa-Tantra atau Syekh MalayaSunan Kalijaga atau Raden Mas Said juga dikenal dengan nama Syekh Malaya. Nama Syekh Malaya sendiri berkaitan dengan pendapat bahwa beliau merupakan putra dari Tumenggung Melayakusuma sendiri adalah orang asing yang datang dari Negeri Atas Angin ke Tanah Jawa yang kemudian diangkat menjadi Bupati Tuban oleh Sri Prabu Brawijaya, yang kemudian mengganti namanya menjadi Tumenggung Negeri “Atas Angin” sendiri ternyata merupakan salah ucap dari “Atta Anggin” yang memiliki arti kehilangan semua anggota tubuhnya Rahu yang berhubungan dengan Bhairawa-Tantra atau ajaran simbol-simbol tantrisme nampaknya berkaitan dengan guru spiritualnya yaitu Sunan Bonang. Dimana sewaktu Sunan Bonang berdakwah di daerah Kediri berhadapan langsung dengan para tokoh Bhairawa-Tantra yang mencoba untuk menghalangi Ki Dalang Seda BrangtiSunan Kalijaga dikenal dengan seorang wali yang menyebarkan ajaran agama Islam dengan menggunakan pertunjukkan tari topeng, wayang, dan juga barongan dengan cara berkeliling dari suatu daerah ke daerah metode dakwahnya tersebut, Sunan Kalijaga kemudian juga dikenal dengan nama Ki Dalang Seda Brangti. Dimana hal tersebut digambarkan dalam Babad Tanah Tjirebon di langgam berdakwah dengan cara tersebut, Sunan Kalijaga atau Ki Dalang Brangti berkeliling dari daerah Pajajaran hingga ke sebuah keunikan dari pertunjukkan Ki Dalang Brangti, dimana masyarakat yang menonton tidak membayar menggunakan uang, melainkan cukup dengan membaca dua kalimat dengan cara tersebut banyak orang yang masuk dan memeluk agama Islam, dengan begitu agama Islam berkembang sangat pesat pada waktu Raden Syahid Sebelum Menjadi SunanSunan Kalijaga atau Raden Mas Said terlahir dari keluarga bangsawan atau ningrat pada saat itu, selain itu kedua orang tuanya juga sudah memeluk agama Islam. Dari keluarga tersebut beliau tidak pernah merasa kekurangan suatu hingga suatu ketika Raden Mas Syahid merasa sangat sedih melihat kehidupan rakyat di Tuban saat itu, dimana sebagian besar rakyat Tuban masih tergolong masyarakat menengah ke beliau memiliki inisiatif untuk mengambil atau mencuri harta dari orang tuanya yang kemudian beliau bagikan kepada masyarakat miskin di wilayah perbuatan Raden Mas Said diketahui oleh kedua orang tuanya. Karena keluarganya merasa malu akan perbuatan Raden Said, beliau kemudian diusir dari rumah akhirnya beliau meninggalkan rumah orang tuanya itu dan menjadi perampok yang sangat ditakuti di wilayah tersebut. Bahkan beliau sampai mendapatkan gelar Lokajaya penguasa daerah.Namun tujuan beliau masih sama, dimana beliau merampok harta orang yang kaya untuk dibagikan kepada para orang meninggalkan daerah Tuban, beliau kemudian tinggal di sebuah hutan yang angker, hutan tersebut berada di daerah hutan tersebut Raden Mas Said kemudian menggunakan nama Lokajaya dan melakukan aksinya untuk merampok orang kaya yang lewat di daerah tersebut, ia bahkan tidak segan-segan untuk membunuh dan melukai ketika di hutan tersebut lewatlah seorang yang menggunakan pakaian serba putih dan membawa sebuah tongkat dengan gagang yang berkilau seperti hal tersebut Lokajaya berniat untuk melakukan aksinya dengan merampas tongkat emas tersebut, namun saat ia mengambil tongkat tersebut orang tua itu kemudian mengeluarkan suara apapun orang itu kemudian menangis dan terbangun dengan susah payah. Sedangkan, Lokajaya malah sibuk mengamati tongkat yang ia rampas tersebut, dan ternyata tongkat tersebut bukan terbuat dari kemudian mengembalikan tongkat tersebut, orang berbaju putih yang terjatuh tersebut kemudian berkata “Bukan tongkat tersebut yang membuatku menangis”, ia kemudian menunjukkan beberapa helai rumput yang ada di telapak tangannya “Lihatlah ini, aku sudah melakukan dosa, rumput-rumput ini tercabut saat aku terjatuh tadi”.“Haa dosa katamu? itu hanya beberapa helai rumput saja” sahut Lokajaya itu kemudian menjawab “Iya!, memang berdosa! karena saya mencabutnya tanpa suatu tujuan. Jika itu untuk makan ternak maka tidak apa-apa, namun kalau hanya sebuah hal yang sia-sia itu sungguh berdosa!“Kejadian tersebutlah yang menjadi awal mula terjadinya percakapan antara Lokajaya dan sesorang yang menggunakan baju putih dan membawa tongkat tersebut. Setelah mendengar apa yang diceritakan oleh Lokajaya yang merampok dengan tujuan untuk membantu rakyat kecil, orang tua berbaju putih yang ternyata adalah Sunan Bonang kemudian memberikan sebuah tersebut yaitu “Ibarat mencuci pakaian kotor dengan menggunakan air kencing, maka hanya akan menambah kotor dan bau pakaian itu saja.”Dari perumpamaan tersebut bisa disimpulkan bahwa perbuatan Lokajaya tersebut merupakan perbuatan yang sia-sia dan hanya akan menambah dosa kemudian merasa tersentak dan tersentuh oleh apa yang dikatakan oleh Sunan selesai berbincang Sunan Bonang kemudian menunjuk sebuah pohon aren dengan tongkatnya tersebut, seketika biji buah aren tersebut menjadi emas. Kemudian Sunan Bonang berkata bahwa biji emas tersebut halal untuk diambil, dan Lokajaya boleh mengambil seberapa banyak yang ia semakin dibuat terpana dengan keajaiban tersebut. Ia kemudian bertobat dan ingin menjadi pengikut atau murid dari Sunan Bonang kemudian menitipkan tongkat tersebut yang ditancapkan di pinggir kali sungai kepada Raden Mas Said, dan tidak boleh meninggalkannya sebelum Sunan Bonang kurang lebih selama 3 tahun Raden Mas Said menjaga tongkat tersebut hingga kemudian Sunan Bonang datang menemuinya. Pada saat itu Raden Mas Said sudah berubah menjadi seorang pertapa yang ditumbuhi lumut dan rumput di tubuhnya, bahkan terdapat sarang burung di tubuhnya Bonang kemudian membangunkan Raden Mas Said dari pertapanya dan mengajaknya untuk pergi ke Tuban dan belajar agama Islam lebih dalam tersebut juga yang membuat Raden Mas Syaid mendapatkan gelar Sunan Kalijaga. Dimana Kalijaga berasal dari kata Kali dan Jaga, kali berarti sungai dan jaga berarti Sunan KalijagaSunan Kalijaga menikah dengan seorang wanita bernama Dewi Saroh binti Maulana Ishak. Dari pernikahan tersebut, Sunan Kalijaga dikaruniai 3 orang anak yaitu Raden Umar said, Rawi Rakayuh, dan Dewi ketiga anaknya tersebut, terdapat salah satu anak laki-laki yang juga menjadi salah satu tokoh Walisongo, yaitu Raden Umar Said atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan itu, ayah dari istri Raden Mas Said yaitu Maulana Ishak juga memiliki seorang putra yang juga merupakan anggota Walisongo, yaitu Sunan Giri. Dimana Sunan Giri dan Dewi Saroh adalah kak beradik, keluarga mereka juga sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Dakwah Sunan KalijagaMetode dakwah atau ajaran Sunan Kalijaga memiliki sifat yang kompromistis terhadap nilai-nilai pada agama dan budaya ajaran tersebut mirip dengan metode yang digunakan oleh Sunan Kudus dan Sunan Bonang. Dengan ajaran tersebut beliau berhasil mengislamkan banyak masyarakat di Pulau Kalijaga biasanya menyebarkan agama Islam dengan menggunakan metode kesenian seperti nyanyian, tarian, dan dari metode atau ajaran tersebut, telah melahirkan berbagai aliran Islam yang jika ditinjau dari kemurnian ajarannya terdapat Islam Murni dan juga Islam Kejawen. Bahkan ada juga yang bahkan menerapkan atau melakukan hal-hal yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran agama ini beberapa ajaran metode dakwah dari Sunan Menggunakan Wayang KulitSalah satu metode dakwah yang paling dikenal dan paling banyak diketahui adalah dengan menggunakan wayang cerita yang disajikan oleh Sunan Kalijaga berupa cerita wayang yang memang sebelumnya sudah ada, cerita tersebut diambil dari kisah Mahabharata dan Ramayana yang menjadi kisah pewayangan terkenal dari India atau Umat Sunan Kalijaga merubah bentuk wayang tersebut agar tidak menyerupai wujud manusia. Karena di dalam Islam tidak diperkenankan membuat patung atau menggambar sesuatu yang menyerupai cerita pewayangan yang dibawakan oleh Ki Dalang Seda Brangti atau Sunan Kalijaga, beliau menambahkan berbagai unsur atau nilai-nilai yang ada di dalam ajaran Agama Islam pada setiap cerita yang beliau Kalimasada yang dimaksud oleh beliau adalah kalimat Syahadat dalam ajaran Agama tokoh Punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong yang memiliki keampuhan melebihi para dewa namun tetap rendah hati dan juga ajaran menggunakan wayang kulit ini, perkembangan Islam pada saat itu semakin pesat dan mudah diterima oleh Menggunakan Nyanyian atau KidungSelain menggunakan metode penampilan wayang kulit, Sunan Kalijaga juga menggunakan metode dakwah kesenian lainnya yaitu melalui nyanyian atau dalam bahasa Jawa disebut dengan disetiap kidung atau lagu yang Sunan Kalijaga ciptakan, terdapat pesan atau ajaran Islam yang disiratkan di dalam nyanyian satu contoh Kidung Sunan Kalijaga adalahYen kali ilang kedungYen pasir ilang kumandangeYen wong wadon ilang wirangeMongko enggal-enggalo topo lelono njajah deso milangkoriOjo bali sakdurunge patang sasiMengko entuk pawisik seko gustiArti kidung di atas adalahJika sungai sudah keringJika pasar hilang gaungnyaJika wanita hilang rasa malunyaMaka capat-cepatlah berkelana dari desa ke desaJangan pulang sebelum empat bulanMaka akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWTMakna dari Kidung tersebutYen kali ilang kedung / jika sungai sudah kering memiliki makna jika ulama atau ahli agama sudah wafat satu persatu, hal tersebut merupakan sebuah tanda ilmu sudah dicabut dari bumi. Dimana akan terjadi adanya pemimpin yang memimpin tanpa ilmu yang nantinya setiap nasehat atau keputusannya tidak bisa dipertanggung pasar ilang kumandange / jika pasar hilang gaungnya bermakna jika perdagangan sudah tidak tawar menawar lagi antara penjual dan pembeli, maka hubungan sosial yang ada di muka bumi ini sudah wong wadon ilang wirange / Jika wanita hilang rasa malunya bermakna jika wanita sudah tidak memiliki rasa malu, maka rusaklah tatanan masyarakat yang ada. Karena wanita memiliki peran yang penting dalam mendidik anak-anak sebagai generasi masa enggal-enggalo topo lelono njajah deso milangkori / maka cepat-cepatlah berkelana dari desa ke desa lain memiliki makna maka belajarlah dengan cara yang sungguh-sungguh dengan memahami, mempelajari, dan mempraktekkan ajaran Islam dengan baik dan bali sakdurunge patang sasi / jangan pulang sebelum empat bulan memiliki makna jangan pulang sebelum kamu benar-benar mendalami ajaran Islam entuk pawisik seko gusti / maka akan mendapatkan petunjuk dari Allah memiliki makna agar mendapatkan hidayah, petunjuk, atau ilham dari Allah SWT kamu harus melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi sekali pesan-pesan dan ajaran Islam yang terkandung di setiap kidung atau lagu yang Sunan Kalijaga ciptakan. Hingga sekarang salah satu kidung yang masih sering diperdengarkan adalah “Kidung Rumekso Ing Wengi”3. Shalat Da’imSunan Kalijaga juga memberikan sebuah ajaran dalam metode dakwahnya yang dinamakan dengan Shalat Da’ Da’im berasal dari bahasa Arab, dimana Da’iim berarti terus-menerus atau selamanya daa-iman.Jadi Shalat Da’im adalah shalat yang dilakukan secara terus-menerus tanpa putus. Dimana Sunan Kalijaga mengambilnya dari Al-Quran surah Al Ma’arij ayat ke 23.“yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya secara terus-menerus daa-imun” QS Al-Ma’arij ayat 23.Namun arti sebenarnya dari ajaran Shalat Daim Sunan Kalijaga adalah dengan berdzikir kepada Allah SWT secara terus-menerus hingga akhir Daim yang dilakukan dan diajarkan oleh Sunan Kalijaga yaitu dengan cara duduk, diam, berdzikir kepada Allah SWT, dan berusaha untuk mengalahkan hawa nafsunya sayangnya, pengembangan dari aliran atau ajaran Islam saat ini Shalat Daim sering disalah sebagian masyarakat Jawa yang menganut aliran Islam Kejawen beranggapan bahwa yang paling penting adalah selalu mengingat Allah dan percaya bahwa Allah itu ada dan sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Bukan mengenai syariat dan kewajiban apapun yang ada di dalamnya termasuk tersebut beranggapan bahwa yang diajarkan Sunan Kalijaga mengena Shalat Daim tersebut adalah syarat yang kelompok tersebut berpendapat bahwa ajaran Shalat Daim yaitu hanya dengan mengucapkan syahadat saja “laa ilaaha ilaallah muhammadur rosululloh“, dan tanpa melakukan ibadah apapun lagi seperti Shalat, Puasa, Zakat, dan lain Membuat Mantra BetuahPada saat itu Agama Islam cukup sulit dipelajari oleh masyarakat, karena segala sesuatu yang diucapkan menggunakan Bahasa Arab. Oleh karena itu kemudian Sunan Kalijaga membuat sebuah mantra dengan menggunakan Bahasa Jawa agar mudah dipahami dan dimengerti oleh istilah mantra sendiri ternyata masih terpengaruh dengan ajaran agama lama. Namun dengan begitu mantra lebih menarik perhatian masyarakat selain maknanya yang mudah untuk dimengerti. Selain itu banyak juga anggapan dari masyarakat saat itu bahwa Bahasa Jawa tidak kalah baik dari Bahasa satu mantra ciptaan Sunan Kalijaga yang paling banyak dikenal adalah Mantra Bertuah. Dimana mantra ini diawali dengan basmallah dan diakhiri dengan tersebut sebenarnya adalah sebuah doa, namun dikemas atau ditulis dengan menggunakan Bahasa Jawa untuk menghindari kesalahan dalam penulisan Bahasa Mantra Bertuah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga memang terkesan bukan seperti doa pada ajaran Islam, namun memiliki arti yang sama. Selain itu pada waktu itu masyarakat juga lebih mudah untuk menerima dan mengerti mantra semacam itu daripada harus membaca doa berbahasa hingga saat ini, masih banyak guru spiritual di daerah jawa yang menggunakan metode yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga tersebut. Dimana mereka menggunakan bahasa Jawa dalam sedikit juga Masjid-masjid di pulau Jawa yang saat khutbah jumat juga menggunakan bahasa kita tentu harus berhati-hati dengan mantra-mantra dalam bahasa Jawa tersebut, karena tidak semua mantra dalam bahasa Jawa mengajarkan ajaran Islam. Bahkan banyak juga dukun atau aliran sesat lain yang mencoba menggunakan mantra-mantra tersebut agar banyak orang yang percaya Sunan Kalijaga dengan Sunan Gunung JatiPernah suatu ketika Sunan Kalijaga pergi ke Palembang dan berguru dengan Syekh Sutabaris. Namun, keberadaan Sunan Kalijaga di daerah tersebut tidak meninggalkan catatan cerita, Sunan Kalijaga bisa berada di daerah tersebut karena ingin menyusul gurunya yaitu Sunan Bonang yang akan pergi ke oleh Syekh Maulana Al-Maghribi, Sunan Kalijaga diutus untuk kembali ke pulau Jawa Cirebon menuliskan bahwa Sunan Kalijaga sempat menetap di kota Cirebon selama beberapa tahun, tepatnya yaitu di sebuah Desa bernama Desa diceritakan bahwa saat pertama kali Sunan Kalijaga datang di Cirebon, beliau tidak menjelaskan bahwa beliau adalah seorang wali. Namun beliau lebih memilih untuk bekerja atau bertugas membersihkan daerah tersebut kemudian beliau bertemu dengan Sunan Gunung Sunan KalijagaSelain mendapatkan gelar sebagai seorang wali, beliau juga mendapatkan berbagai julukan lain yaitu seniman atau tersebut terjadi karena beliaulah yang pertama kali menciptakan seni ukur, seni suara, seni pakaian, wayang kulit, seni musik, dan lain menciptakan beberapa tembang seperti Dandang Gula dan berbagai tembang lainnya. Dimana tembang-tembang tersebut memiliki nilai atau ajaran Islam di dalam Kalijaga juga menjadi orang pertama yang mengajarkan seni ukir pada kala itu, dimana beliau menciptakan ukuran dengan motif dedaunan atau era Sunan Kalijaga, seni ukir lebih dominan menggambarkan manusia atau itu Sunan Kalijaga ternyata juga menjadi orang pertama yang mempelopori dibuatnya Bedug di sebuah saat itu Sunan Kalijaga mengutus santrinya yaitu Sunan Bajat untuk membuat sebuah bedug di sebuah Masjid yang ada di Semarang. Bedug tersebut berguna sebagai alat panggilan agar masyarakat sekitar datang ke masjid untuk melaksanakan Sholat berjamaah. Dimana bedug biasanya akan dipukul terlebih dahulu sebelum adzan itu Sunan Kalijaga juga memprakarsai sebuah acara ritual besar yang dinamakan dengan grebeg maulud atau grebeg mula dari kegiatan ini adalah sebuah tabligh akbar atau pengajian yang diselenggarakan oleh para wali di sebuah masjid yang ada di Demak dalam rangka untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad hingga saat ini tradisi tersebut masih banyak dilakukan oleh berbagai kelompok muslim yang ada di Sunan KalijagaSebagai wali, Sunan Kalijaga juga diberikan Karomah dari Allah SWT. Sunan Kalijaga sendiri dikenal sebagai wali yang memiliki kesaktian luar biasa. Berikut ini beberapa karomah Sunan Sunan Kalijaga Bisa Merubah Biji Besi Menjadi Sebesar GunungSalah satu karomah dari Sunan Kalijaga adalah mengubah biji besi menjadi sebesar ini terjadi ketika Sunan Kalijaga diminta untuk membawakan besi sebagai bahan yang akan dijadikan keris oleh Empu Empu Supo memarahi Sunan Kalijaga karena biji besi yang dibawanya hanya sebesar klungsu biji asam, kemudian Sunan Kalijaga mengubah biji besi tersebut menjadi sebesar gunung sehingga membuat Empu Supo merasa kejadian tersebut Empu Supo kemudian membuat sebuah keris yang ampuh dari biji besi yang dibawa Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga Mempunyai Baju Takwa Peninggalan RasulullahSunan Kalijaga ternyata memiliki sebuah pakaian atau Baju Takwa yang bernama Kiai Antakusuma sebagai hadiah peninggalan dari Muhammad tersebut bisa berubah-ubah warna sesuai dengan kesukaan yang memandangnya. Ini merupakan karomah dari Sunan Sunan Kalijaga Bisa Bertemu Nabi KhidirAtas kehendak dari Allah SWT, Karomah Sunan Kalijaga bisa bertemu dan berguru dengan Nabi beliau bertemu di Lilmat Agaib yang menjelma menjadi anak kecil dan memberikan wejangan atau nasehat mengenai nafsu lawwamah, sufiah, amarah, dan Sunan Kalijaga Bisa Menghidupkan Ikan yang Tinggal Tulang dan DuriAtas kehendak dari Sang Ilahi, Karomah Sunan Kalijaga bisa menghidupkan kembali ikan gurameh yang hanya tersisa tulang dan durinya saja. Dimana daging dari ikan tersebut sudah Sunan Kalijaga Bisa Menghidupkan Ayam TukungSelain menghidupkan ikan yang hanya tersisa tulangnya saja, atas kehendak Allah, Karomah Sunan Kalijaga juga bisa menghidupkan kembali ayam tukung adalah ayam panggang yang sudah tidak ada Sunan Kalijaga Mampu Merubah Tanah Menjadi EmasPada suatu cerita saat Ki Pandanaran I sedang merasa sedih karena putri kesayangannya yang berparas cantik menderita sakit ikhtiar sudah dilakukan Ki Pandanaran I, namun putrinya tersebut masih belum bisa berjalan kembali. Oleh sebab itu, Ki Pandanaran kemudian bernazar, jika sesorang mampu menyembuhkan putrinya, jika ia laki-laki maka akan dijadikan sebagai istri dari putrinya tersebut, namun jika ia perempuan maka akan diangkat sebagai itu Sunan Kalijaga memberitahukan kepada Ki Pandanaran I bahwa di Gunung Gede ada sesorang bernama Ranawijaya yang pandai itu Ki Pandanaran I meminta Ranawijaya untuk datang ke Kadipaten dan menyembuhkan sang putri. Ternyata, Ranawijaya berhasil menyembuhkan putri kesayangan Ki Pandanaran I dan diambil sebagai cerita setelah Ki Pandanaran I meninggal, Ranawijaya kemudian menggantikannya dengan gelar Ki Pandanaran II. Daerah tersebut berhasil menjadi daerah yang makmur dan perkembangannya sangat pesat, termasuk juga perkembangan agama Islam yang sangat sayangnya, Ki Pandanaran II atau Ranawijaya kemudian menjadi orang yang sombong dan hal tersebut, Sunan Kalijaga kemudian datang dan menyamar sebagai penjual rumput. Saat sedang melakukan tawar menawar, Sunan Kalijaga selalu memberi peringatan kepada Ki Pandanaran II yang sudah mulai menyimpang dari ajaran berkali-kali memberi peringatan, Ki Pandanaran II tidak menggubrisnya. Pada akhirnya, Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya, dimana beliau mencangkul sepetak tanah dan setiap tanah yang dicangkulnya tersebut kemudian berubah menjadi bongkahan emas dan diberikan kepada Ki Pandanaran Pandanaran II merasa heran terhadap kesaktian yang dimiliki oleh penjual rumput itu. Namun ternyata si penjual rumput tersebut adalah Sunan Kalijaga, melihatnya Ki Pandanaran II langsung bersujud dan bertobat dihadapan itu Ki Pandanaran II juga bersedia untuk mengundurkan diri dari Adipati dan lebih memilih untuk belajar kepada Sunan Kalijaga kemudian menyanggupi keinginan dari Ki Pandanaran II, dengan syarat melakukan perjalanan dari Semarang ke Gunung Jabalkat tanpa membawa harta benda. 7. Sunan Kalijaga Mampu Bertapa Selama Bertahun-tahunHal tersebut terjadi saat Sunan Kalijaga diutus oleh Sunan Bonang untuk menjaga tongkatnya yang ditancapkan di pinggir kali sungai, dimana Sunan Kalijaga tidak boleh pergi sebelum Sunan Bonang Sunan Bonang melupakan bahwa beliau menitipkan tongkatnya tersebut kepada Sunan Kalijaga, beliau baru teringat setelah kurang lebih 3 Bonang kemudian mengunjungi Sunan Kalijaga dan tongkatnya itu, sesampainya disana Sunan Kalijaga sedang bertapa dengan tubuh yang sudah dipenuhi oleh lumut dan rerumputan, bahkan ada sarang burung di tubuhnya Sunan Kalijaga Memiliki Ilmu Malih RupaDikisahkan si sebuah pinggiran hutan yang cukup lebat, Sunan Kalijaga sedang melakukan perjalanan dakwah Islam, beliau kemudian dihadang oleh sekelompok perampok yang sudah sangat terkenal polosnya Syekh Malaya mengatakan bahwa ia tidak memiliki harta benda yang dibawa. Meski begitu, pemimpin dari perampok tersebut tidak mempercayainya. Dengan garangnya ia kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah Sunan perlakuan yang kurang mengenakkan, Sunan Kalijaga hanya tersenyum. Beliau hanya berniat untuk memberikan sebuah pelajaran bagi perampok tersebut agar kembali ke jalan yang para perampok tersebut mulai mendekat, dengan tenang Raden Mas Said mengibaskan kain panjang yang tersampir di pundaknya sorban. Kibasan tersebut ternyata mampu membuat perampok tersebut kejadian tersebut, sang pemimpin perampok yaitu Ki Jagahana langsung memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang Sunan Kalijaga dengan menggunakan gerakannya yang cepat, ia kemudian mendekati Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga kemudian merapalkan ilmu malih rupa. Setelah merapalkan ilmu tersebut tubuh Sunan Kalijaga telah berada tidak jauh dari Ki Jagahana yang sudah sangat marah kemudian berteriak dengan keras dan langsung menyabetkan pedang tersebut ke tubuh Sunan Kanjeng Sunan Kalijaga tidak menghindar, secara otomatis pedang tersebut menghantam tubuh Sunan hal tersebut pengikut Sunan Kalijaga merasa tidak terima dan dengan ganas langsung melompat dan menghampiri Ki Jagahana. Namun saat sedang melompat salah satu tangan milik Sunan Kalijaga yang halus menahan gerak muridnya sempat berkata, dengan penuh wibawa Sunan Kalijaga berkata “Tidak usah panik, yang diserang hanyalah sebuah pohon asam, bukan tubuhku!”Setelah itu Ki Jagahana terus menebaskan pedangnya ke tubuh Sunan Kalijaga dengan membabi tubuh yang ditebasnya tersebut tidak kunjung roboh, akhirnya pemimpin perampok tersebut kehabisan itu Sunan Kalijaga muali mencabut ilmunya tersebut, dimana pohon asam itu mulai terlihat, Ki Jagahana hanya bisa melihatnya dengan terkejut dan pemimpin perampok tersebut menyerah dan memilih untuk tobat dan memeluk ajaran agama Sunan Kalijaga dan Kera Merah PutihDiceritakan pada suatu dini hari menjelang waktu subuh, Sunan Kalijaga sedang melintas dari wilayah Demak menuju ke arah selatan hingga sampai ke hutan Gunung di tepi hutan Gunung Pati, Sunan Kalijaga kemudian berjalan ke arah timur untuk masuk ke dalam hutan melakukan perjalanan yang cukup jauh, Sunan Kalijaga sampai ke sebuah gua yang menjadi isyarat untuk melakukan meditasi. Mulut gua tersebut berbentuk landai dan di kelilingi dengan air jernih serta irama bunyi dari kera-kera yang bergelantungan di pepohonan sekitar gua dan suasana yang dilihat Sunan Kalijaga kala itu sangat persis dengan gambaran yang diungkap oleh pertapa Cemara kejadian tersebut Sunan Kalijaga sempat terpana, beliau kemudian berjongkok di atas sebuah bebatuan yang cukup terjal sambil membasuh mukanya dengan menggunakan air Sunan Kalijaga kala itu dipenuhi dengan keringat dan juga peluh yang disebabkan oleh perjalanan tersebut. Setelah mencuci muka menggunakan air dari gua yang sangat jernih tersebut, perlahan wajah Sunan Kalijaga terlihat segar Kalijaga kemudian berdzikir dengan posisi kedua telapak tangan yang menengadah ke atas. Sunan Kalijaga berdoa kepada Allah SWT agar kera-kera yang menghuni gua tersebut tidak mengganggunya dan tunduk kepada selesai berdoa, tiba-tiba badan beliau terhempas cukup keras ke belakang. Suara dari para kera raksasa kemudian memecah keheningan pada gua tersebut. Pasukan kera-kera besar itu ternyata merasa terganggu dengan kehadiran Sunan tersebut kemudian turun dari pepohonan dan langsung menuju ke arah Sunan Kalijaga. Para kera tersebut tiba-tiba bersimpuh di hadapan Sunan Kalijaga layaknya seorang muncul, dimana para kera yang biasanya akan marah dengan kehadiran manusia di tempat tinggal mereka, tiba-tiba saja tunduk kepada Sunan Kalijaga dan siap untuk menunggu perintah dari Kalijaga tentu saja tercengang melihat hal tersebut bisa terjadi di hadapannya. Mana mungkin kera-kera tersebut bisa tunduk dan berbicara kali itu Sunan Kalijaga melihat kera bisa berbicara dan bertingkah seperti yang Dimiliki Sunan KalijagaSunan Kalijaga memiliki berbagai ilmu yang beliau dapatkan dari Sunan Bonang. Berikut ini beberapa ilmu yang dimiliki oleh Sunan KungkumAji Kungkum merupakan sebuah ilmu yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga. Ilmu ini berupa ajian silat secara gaib yang digunakan sebagai perlindungan atau keselamatan Tapa PendemAji Tapa Pendem merupakan ilmu yang berfungsi sebagai keselamatan dan juga berisi kekuatan supranatural yang KidungAsmak Kidung merupakan ilmu yang berguna untuk menangkal serangan ilmu AnginSapu Angin merupakan salah satu ilmu Sunan Kalijaga yang berguna untuk mentransfer kekuatan untuk segala JagadAsmak Sunge RejehSingkir Sengkolo5 Ajaran Kehidupan Sunan KalijagaSunan Kalijaga mengajarkan 5 konsep kehidupan kepada para satrinya, yaitu1. Marsudi Ajining SariraKonsep ajaran pertama dari Sunan Kalijaga adalah Marsudi Ajining Sarira. Dimana di dalam ajaran tersebut, kita diajak untuk menghargai dan menyayangi diri kita bisa menyayangi dan menghargai diri sendiri, barulah kita bisa untuk menghargai dan menyayangi orang ManembahManembah sendiri memiliki arti menyembah. Dalam konsep ini, Ajaran Sunan Kalijaga mengajak kita untuk selalu menyembah Allah disini berarti mematuhi atau menjalankan segala perintah dari Allah dan juga menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana yang sudah tercantum dalam Al-Quran dan MengabdiMengabdi yaitu Sunan Kalijaga memerintahkan kita untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkan MaguruMaguru sendiri berdasarkan literal bahasa memiliki arti berguru. Dimana ajaran beliau mengajak kita untuk selalu belajar mencari ilmu yang bermanfaat dan bisa menolong kita di dunia maupun di akhirat MartapaMartapa secara bahasa berarti bertapa. Dimana beliau mengajarkan kita untuk selalu bersikap prihatin dalam menjalani hidup ini dan selalu ajaran tersebut jika diterapkan di dalam kehidupan kita maka InsyaAllah kita akan mendapatkan hidup yang baik dan kita semua diajarkan untuk selalu menyembah Allah SWT dengan cara beribadah sesuai tuntunan yang ada. Selain itu kita juga harus hidup dengan penuh rasa syukur dan Sunan KalijagaSunan Kalijaga meninggal pada tahun 1513 Masehi yang kemudian dimakamkan di Desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa tersebut terletak di komplek Masjid Kadilangu yang dulunya merupakan tempat untuk berdakwah oleh Sunan menuju ke makam tersebut atau ke Kota Demak bisa ditempuh sekitar satu setengah jam dari sekarang, makam Sunan Kalijaga tidak pernah sepi dari para wisatawan religi atau peziarah. Hal tersebut tentu dikarenakan jasa beliau yang sangat tinggi dalam penyebaran Agama Islam khususnya di Pulau Pusaka Peninggalan Sunan KalijagaMeski sudah tiada namun nama Sunan Kalijaga masih sangat melegenda di masyarakat hingga saat ini, khususnya di tanah Kalijaga dalam pendekatannya kepada Allah SWT yaitu dengan cara berdzikir. Berbagai macam dzikir juga diajarkan oleh beliau kepada para santrinya, seperti dzikir hati, lisan, nafas, ruh, dan melakukan dakwahnya di tanah Jawa, beliau memiliki sejumlah benda pusaka yang menurut cerita selalu menemani beliau saat berdakwah. Sunan Kalijaga juga diceritakan memiliki ilmu kesaktian dan kanuragan yang tidak dimiliki oleh wali lain. Ilmu tersebut biasa dikenal sebagai ilmu Aji beliau memiliki karomah dari Allah SWT yang luar biasa, namun hal tersebut tidak pernah membuat beliau menjadi lupa diri. Akan tetapi Sunan Kalijaga lebih memilih untuk menggunakannya dalam berdakwah atau menyebarkan ajaran agama Islam hingga ke pelosok pulau cerita, Sunan Kalijaga memiliki sejumlah benda pusaka, diantaranya adalah keris nyai cerubuk, api alam, batu bobot, tongkat kalimasada, rompo ontokusumo sebuah benda pusaka yang terbuat dari kulit kambing, baju takwa, sendang, dan beberapa benda pusaka artikel mengenai Sunan Kalijaga, semoga setelah membaca artikel ini wawasan kamu akan penyebaran Agama Islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa bisa semakin bertambah, selain itu semoga keimanan kita juga selalu meningkat. ilmu sapu jagat sunan kalijaga ribuan orang selalu berusaha untuk mencari ilmu sapu jagat sunan kalijaga setiap hari terlebih yang masuk ke whatsapp dan email saya. Bisa jadi karena memang terbukti mujarab, atau karena ilmu sapu jagat sunan kalijaga ini memang sedang tren. Bahkan tidak sedikit juga masyarakat yang ikut-ikutan mencari hanya karena penasaran, mungkin karena baca diinternet atau mendengar dari kawannya. Tetapi yang jelas, ilmu sapu jagat sunan kalijaga memang sudah lama dicari-cari orang sejak dahulu kala dan sudah banyak yang membuktikan keampuhannya terutama untuk meluluhkan hati orang yang anda tuju sehingga mau menyerahkan seluruh jiwa dan raganya hanya untuk anda juga, orang cenderung ragu pada ilmu sapu jagat sunan kalijaga yang disediakan secara gratis. Lha wong yang sudah dimahari puluhan juta bahkan sampai ratusan juta saja belum tentu berhasil kok, apalagi yang gratis? Tetapi nyatanya ilmu sapu jagat sunan kalijaga ini sudah dibuktikan khasiatnya oleh banyak orang yang mendatangi saya. Karena itu tidak perlu heran jika makin hari makin banyak saja peminat ilmu sapu jagat sunan kalijaga yang bermanfaat memang seharusnya diamalkan untuk kebaikan bukan untuk menuruti hawa nafsu, seperti halnya ilmu sapu jagat sunan kalijaga . Apapun sebutannya dan seburuk apapun anggapan masyarakat awam diluar sana terhadapnya, asalkan diamalkan dengan tujuan baik, ilmu sapu jagat sunan kalijaga pasti membawa kebaikan juga terlebih untuk anda. Oleh karena itu daripada dimaharkan dengan harga tinggi, ilmu sapu jagat sunan kalijaga memang lebih baik disediakan secara untuk mengamalkan ilmu sapu jagat sunan kalijaga ini bagaimana caranya Ki?Nah, bersiaplah untuk mencari guru yang siap menurunkan ilmu sapu jagat sunan kalijaga kepada Anda. Agar Anda bisa mendapatkan bimbingan ilmu sapu jagat sunan kalijaga yang tepat. Kalau diamalkan sembarangan, khawatirnya ilmu sapu jagat sunan kalijaga tidak memberikan khasiat sesuai keinginan. KAPSUL AURA RAJA PENGASIH KAPSUL AURA PENGASIH Saya memiliki solusi khusus untuk anda, anda tidak perlu lagi ritual puasa dll, cukup anda minum kapsul aura yg sudah saya buat special, Kapsul ini sifatnya sama persis seperti susuk emas, bedanya ini dalam bentuk kapsul, tanpa perlu ditanam ke dalam tubuh sehingga lebih aura ini saya ciptakan khusus untuk menggantikan susuk emas. ada 2 jenis kapsul aura yang saya ciptakan, Yaitu Kapsul Aura Kiyai Slamet dan Kapsul Aura Raja Pengasih .Untuk jenis Kapsul Aura Kiyai Slamet bisa langsung anda pesan, kapsul aura ini sudah saya asmak dan juga transfer energi alam, Khasiat Kapsul Aura Kiyai Selamet Adalah sebagai berikut -Membuka aura dalam diri anda- Wajah dan Tubuh akan terlihat lebih bersinar dari sebelumnya- Daya Pikat terhadap Lawan Jenis- Mudah dipercaya Orang Disegani oleh Pria dan Wanita- Mempermudah Segala Urusan- Membuat Perkataan menjadi mudah didengar dan dipercaya- Melangenggkan Hubungan Keluarga- Menambah Stamina-dsbSedangkan Kapsul Aura Raja Pengasih, hanya kami buatkan khusus untuk anda sesuai dengan perhitungan weton anda, sehingga energi yang dipancarkan benar benar sesuai dengan tubuh anda, manfaat yang anda dapatkan ketika menggunakan Kapsul Aura Raja Pengasih Adalah - Membuka Aura Pengasihan Maha Dahsyat- Dapat digunakan untuk menundukan Pasangan- Mudah mendapatkan hati Atasan / Bos- Wajah dan Tubuh akan terlihat lebih bersinar dari sebelumnya- Daya Pikat terhadap Lawan Jenis- Mudah dipercaya Orang Lain - Disegani oleh Pria dan Wanita- Mempermudah Segala Urusan- Membuat Perkataan menjadi mudah didengar dan dipercaya- Melanggengkan Hubungan Keluarga- Menambah Stamina- Mata anda akan memancarkan daya pengasihan hebat, jadi anda perlu berhati-hati ketika memandang mata orang lain, bisa jadi orang tersebut akan selalu teringat dengan diri Suara anda akan memiliki daya pikat pengasih. maha dahsyat- dan masih banyak lagi manfaat yang belum saya sebutkan, dan anda sendirilah yang akan merasakannya. UNTUK KONSULTASI DAN MELIHAT PRODUK KAPSUL AURA SILAHKAN KLIK TOMBOL DIBAWAH INI SAYA SENGAJA TIDAK MENYERTAKAN FOTO KAPSULNYA, KARENA INI BERSIFAT "SAKRAL", SILAHKAN ANDA HUBUNGI SAYA TERLEBIH DAHULU. LALU SAYA AKAN KIRIM FOTO KAPSUL AURANYA, DAN SILAHKAN ANDA TES DAN RASAKAN SENDIRI ENERGI YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA, ATAU SILAHKAN ANDA TANYAKAN KEPADA TEMAN ATAU ORANG YANG ANDA ANGGAP BISA MERASAKAN GETARAN ENERGI GHAIB.

ilmu sapu jagad sunan kalijaga